Friday, June 28, 2013

Nilai Ambang Batas Getaran


A.   Pengertian Getaran
Selain kebisingan di tempat kerja, getaran juga menjadi sumber masalah yang dapat berpengaruh pada aspek kesehatan. Getaran adalah gerakan bolak-balik suatu massa melalui keadaan setimbang terhadap suatu titik acuan, sedangkan yang dimaksud dengan getaran mekanik adalah getaran yang ditimbulkan oleh sarana dan peralatan kegiatan manusia (Keputusan Menteri negara Lingkungan Hidup Nomor KEP-49/MENLH/1 1/1996).
Pengertian lain menyebutkan bahwa getaran ialah gerakan ossillatory/bolak-balik suatu massa melalui keadaan setimbang terhadap suatu titik tertentu. Dalam kesehatan kerja, getaran yang terjadi secara mekanis serta terbagi atas getaran seluruh badan dan getaran tangan-lengan (Buku saku Kesehatan dan Keselamatan Kerja dari Sucofindo, 2002).
Besaran getaran dinyatakan dalam akar rata-rata kuadrat percepatan dalam satuan meter per detik (m/detik2 rms). Frekuensi getaran dinyatakan sebagai putaran per detik (Hz). Getaran seluruh tubuh biasanya dalam rentang 0,5 – 4,0 Hz dan tangan-lengan 8-1000 Hz. Sedangkan efek getaran terhadap tubuh tergantung besar kecilnya frekuensi yang mengenai tubuh.
  • 3 — 9 Hz,  akan timbul resonansi pada dada dan perut.
  • 6 — 10 Hz, dengan intensitas 0,6 gram, tekanan darah, denyut jantung, pemakaian O2 dan volume perdenyut sedikit berubah. Pada intensitas 1,2 gram terlihat banyak perubahan sistem peredaran darah.
  • 10 Hz, leher, kepala, pinggul, kesatuan otot dan tulang akan beresonansi.
  • 13 — 15 Hz, tenggorokan akan mengalami resonansi.
  • < 20 Hz, tonus otot akan meningkat, akibat kontraksi statis ini otot menjadi lemah, rasa tidak enak dan kurang ada perhatian.
Beberapa jenis getaran dan akibatnya pada kesehatan, antara lain meliputi getaran pada seluruh tubuh dan getaran pada lengan. Getaran seluruh tubuh biasanya dialami pengemudi kendaraan dengan akibat yang timbul tergantung kepada jaringan manusia, seperti pada getaran 3 — 6 Hz untuk bagian thorax (dada dan perut), pada getaran 20-30 Hz untuk bagian kepala, dan pada getaran 100-150 Hz untuk rahang. Selain berakibat pada rasa tidak nyaman efek getaran pada organ tubuh yang berlangsung lama, menurut beberapa penelitian dapat menyebabkan orteoartritis tulang belakang. Getaran tangan-lengan, dapat menyebabkan antara lain  timbulnya kelainan pada peredaran darah dan persyarafan,serta kerusakan pada persendian dan tulang-tulang.

B.   Pengaruh Getaran
Secara umum getaran yang diterima pekerja akan mengakibatkan gangguan pada saat bekerja. Pengaruh getaran itu adalah sebagai berikut:
􀂙 Gangguan kenikmatan dalam bekerja
􀂙 Mempercepat terjadinya kelelahan
􀂙 Gangguan kesehatan

Sedangkan bagian tubuh dari pekerja yang terpapar getaran meliputi seluruh badan dan pada bagian lengan dan tangan. Pengaruh getaran pada seluruh badan akan mengakibatkan:
􀂙 Penglihatan kabur, sakit kepala, gemetaran
􀂙 Kerusakan organ pada bagian dalam.

Pengaruh getaran pada lengan dan tangan dapat menimbulkan:
􀂙 Sakit kepala, dan sakit pada persendian dan otot lengan
􀂙 Indera perasa pada jari-jari menurun fungsinya
􀂙 Terbentuk noda putih pada punggung jari/telapak tangan

C.   Nilai Ambang Batas (NAB) Getaran

Untuk mengetahui pengaruh getaran terhadap kesehatan kerja, maka perlu diketahui nilai ambang batas dari getaran ini. Cara untuk mengetahui nilai ambang batas dilakukan dengan mengukur getaran yang ada kemudian dibandingkan dengan
NAB yang diijinkan. Berikut ini NAB getaran berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor: KEP-51/MEN/1999.


D.   Pengendalian Getaran

Pengendalian getaran pada industri ada beberapa cara, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Pengendalian Teknis
􀂙 Memakai peralatan kerja yang rendah intensitas getarannya (dilengkapi dengan peredam)
􀂙 Menambah peredam diantara tangan dan alat, misalnya membalut pegangan alat dengan karet.
􀂙 Merawat peralatan dengan teratur dengan mengganti bagian-bagian yang aus atau memberi pelumasan.
􀂙 Meletakkan peralatan dengan teratur alat yang diletakkan di atas meja yang tidak stabil dan kuat dapat menimbulkan getaran di sekelilingnya.
􀂙 Menggunakan remote control, tenaga kerja tidak terkena paparan getaran, karena dikendalikan dari jauh.


2. Pengendalian Administrasi

Dengan cara mengatur waktu kerja, misalnya:
􀂙 Merotasi pekerjaan. Apabila terdapat suatu pekerjaan yang dilakukan oleh 3 orang, maka dengan mengacu pada NAB yang ada, paparan getaran tidak sepenuhnya mengenai salah seorang, tetapi bergantian.
 􀂙 Mengurangi jam kerja, sehingga sesuai dengan NAB yang berlaku

3. Pengendalian Medis

Pada saat awal, dan kemudian pemeriksaan berkala setiap 5 tahun sekali. Sedangkan untuk kasus yang berlanjut, maka interval yang diambil adalah 2 – 3 tahun
sekali.

4.  Pemakaian Alat Pelindung Diri

Pengurangan paparan dapat dilakukan dengan  menggunakan sarung tangan yang telah dilengkapi peredam getar (busa).


No comments:

Post a Comment