Nilai Ambang Batas Getaran
A. Pengertian
Getaran
Selain kebisingan
di tempat kerja, getaran juga menjadi sumber masalah yang dapat berpengaruh
pada aspek kesehatan. Getaran adalah gerakan bolak-balik suatu massa melalui
keadaan setimbang terhadap suatu titik acuan, sedangkan yang dimaksud dengan
getaran mekanik adalah getaran yang ditimbulkan oleh sarana dan peralatan
kegiatan manusia (Keputusan Menteri negara Lingkungan Hidup Nomor
KEP-49/MENLH/1 1/1996).
Pengertian lain
menyebutkan bahwa getaran ialah gerakan ossillatory/bolak-balik suatu massa
melalui keadaan setimbang terhadap suatu titik tertentu. Dalam kesehatan kerja,
getaran yang terjadi secara mekanis serta terbagi atas getaran seluruh badan
dan getaran tangan-lengan (Buku saku Kesehatan dan Keselamatan Kerja dari
Sucofindo, 2002).
Besaran getaran
dinyatakan dalam akar rata-rata kuadrat percepatan dalam satuan meter per detik
(m/detik2 rms). Frekuensi getaran dinyatakan sebagai putaran per detik (Hz).
Getaran seluruh tubuh biasanya dalam rentang 0,5 – 4,0 Hz dan tangan-lengan
8-1000 Hz. Sedangkan efek getaran terhadap tubuh tergantung besar kecilnya
frekuensi yang mengenai tubuh.
- 3 — 9 Hz, akan timbul resonansi pada dada dan perut.
- 6 — 10 Hz, dengan intensitas 0,6 gram, tekanan darah, denyut jantung, pemakaian O2 dan volume perdenyut sedikit berubah. Pada intensitas 1,2 gram terlihat banyak perubahan sistem peredaran darah.
- 10 Hz, leher, kepala, pinggul, kesatuan otot dan tulang akan beresonansi.
- 13 — 15 Hz, tenggorokan akan mengalami resonansi.
- < 20 Hz, tonus otot akan meningkat, akibat kontraksi statis ini otot menjadi lemah, rasa tidak enak dan kurang ada perhatian.
Beberapa jenis
getaran dan akibatnya pada kesehatan, antara lain meliputi getaran pada seluruh
tubuh dan getaran pada lengan. Getaran seluruh tubuh biasanya dialami pengemudi
kendaraan dengan akibat yang timbul tergantung kepada jaringan manusia, seperti
pada getaran 3 — 6 Hz untuk bagian thorax (dada dan perut), pada getaran 20-30
Hz untuk bagian kepala, dan pada getaran 100-150 Hz untuk rahang. Selain
berakibat pada rasa tidak nyaman efek getaran pada organ tubuh yang berlangsung
lama, menurut beberapa penelitian dapat menyebabkan orteoartritis tulang
belakang. Getaran tangan-lengan, dapat menyebabkan antara lain timbulnya
kelainan pada peredaran darah dan persyarafan,serta kerusakan pada persendian
dan tulang-tulang.
B. Pengaruh Getaran
Secara umum getaran yang diterima pekerja akan mengakibatkan
gangguan pada saat bekerja. Pengaruh getaran itu adalah sebagai berikut:
Gangguan kenikmatan dalam bekerja
Mempercepat terjadinya kelelahan
Gangguan kesehatan
Sedangkan bagian tubuh dari pekerja yang terpapar
getaran meliputi seluruh badan dan pada bagian lengan dan tangan. Pengaruh
getaran pada seluruh badan akan mengakibatkan:
Penglihatan kabur, sakit kepala, gemetaran
Kerusakan organ pada bagian dalam.
Pengaruh getaran pada lengan dan tangan dapat
menimbulkan:
Sakit kepala, dan sakit pada persendian dan otot lengan
Indera perasa pada jari-jari menurun fungsinya
Terbentuk noda putih pada punggung jari/telapak tangan
C. Nilai Ambang Batas (NAB) Getaran
Untuk mengetahui pengaruh getaran terhadap kesehatan
kerja, maka perlu diketahui nilai ambang batas dari getaran ini. Cara untuk
mengetahui nilai ambang batas dilakukan dengan mengukur getaran yang ada
kemudian dibandingkan dengan
NAB
yang diijinkan. Berikut ini NAB getaran berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga
Kerja Nomor: KEP-51/MEN/1999.
D. Pengendalian Getaran
Pengendalian getaran pada industri ada beberapa
cara, diantaranya adalah sebagai berikut:
1.
Pengendalian Teknis
Memakai peralatan kerja yang rendah intensitas getarannya (dilengkapi dengan
peredam)
Menambah peredam diantara tangan dan alat, misalnya membalut pegangan alat
dengan karet.
Merawat peralatan dengan teratur dengan mengganti bagian-bagian yang aus atau
memberi pelumasan.
Meletakkan peralatan dengan teratur alat yang diletakkan di atas meja yang
tidak stabil dan kuat dapat menimbulkan getaran di sekelilingnya.
Menggunakan remote control, tenaga kerja tidak terkena paparan getaran,
karena dikendalikan dari jauh.
2. Pengendalian Administrasi
Dengan cara mengatur waktu kerja, misalnya:
Merotasi pekerjaan. Apabila terdapat suatu pekerjaan yang dilakukan oleh 3
orang, maka dengan mengacu pada NAB yang ada, paparan getaran tidak sepenuhnya
mengenai salah seorang, tetapi bergantian.
Mengurangi jam kerja,
sehingga sesuai dengan NAB yang berlaku
3. Pengendalian Medis
Pada saat awal, dan kemudian pemeriksaan berkala setiap
5 tahun sekali. Sedangkan untuk kasus yang berlanjut, maka interval yang
diambil adalah 2 – 3 tahun
sekali.
4.
Pemakaian Alat Pelindung Diri
Pengurangan paparan dapat dilakukan dengan menggunakan sarung tangan yang telah
dilengkapi peredam getar (busa).
No comments:
Post a Comment